Senin, 14 Desember 2009
Bila
dan ku terdiam
saatku tau kau tak disampingku
sepi terasa jalan ini tanpa senyum indah dirimu
dan ku terdiam
saat ku tau ku tak ada dihatimu
hanya senyum palsu yang ku punya
tak ada tawa dan senyum itu lagi
kini letih terasa ku melangkah
hingga jalan ini begitu sepi tuk ku lalui
By : Arief
tangisan hati
hembusan nafas yang mengiringi hidupku kini terasa lirih
semakin ku rasa semakin sesak terasa
bak cahaya lilin yang kan redup ditelan waktu
kalbuku telah mati bersama cinta itu
pusat nuraniku membagi desah nafas yang ku punya
kini bintang terasa dekat dihati namun tiada kan ku temui
aku lelah melangkah bersama jiwa yang kalah
dusta dusta kini jadi tameng dalam jeritku
pedang ku sambitkan tapi ku tertusuk jaga
perih terasa hati ini
namun tiada yang mengira
kau diam membisu dengan luka ini
aku tersungkur dalam tangis
berharap cinta kan datang dihidupku
By : Arief/Wais
semakin ku rasa semakin sesak terasa
bak cahaya lilin yang kan redup ditelan waktu
kalbuku telah mati bersama cinta itu
pusat nuraniku membagi desah nafas yang ku punya
kini bintang terasa dekat dihati namun tiada kan ku temui
aku lelah melangkah bersama jiwa yang kalah
dusta dusta kini jadi tameng dalam jeritku
pedang ku sambitkan tapi ku tertusuk jaga
perih terasa hati ini
namun tiada yang mengira
kau diam membisu dengan luka ini
aku tersungkur dalam tangis
berharap cinta kan datang dihidupku
By : Arief/Wais
Langganan:
Postingan (Atom)